Pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gómez menilai alasan diundurnya partai melawan Persija Jakarta, di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, tidak masuk akal.
Laga klasik tersebut terpaksa diundur dengan alasan tidak mendapat izin dari kepolisian, yang sedang fokus menghadapi Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei, atau tiga hari setelah jadwal awal Persija dan Persib (28 April).
Panitia pelaksana Persija sementara ini menetapkan bahwa laga diundur hingga 3 Mei, Gómez benar-benar tidak habis pikir kenapa bukan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator yang mengambil sikap.
"Saya tidak paham kenapa harus bermain pekan depan, kenapa? Jika alasannya dari federasi [PSSI] karena polisi tidak mengeluarkan izin, maka menurut opini saya tidak tepat," tutur Gómez kepada awak media.
"Menurut saya jika memang karena alasan dari polisi itu tidak benar, kenapa tidak benar? seharusnya pemberitahuan dilakukan 50 hari, 40 hari, 30 hari, atau 10 hari, maksimal tujuh hari sebelum pertandingan."
Arsitek asal Argentina yang kerap melontarkan kalimat pedas itu menilai perubahan jadwal ini akan sangat menguntungkan untuk Persija. Mengingat, Persija baru saja memainkan laga tandang di Piala AFC, Selasa (24/5).
"Apa karena Persija baru bermain hari Selasa? Semua tahu itu tidak normal ketika Anda bermain di lapangan sintetis, maka setelah itu kaki Anda akan sangat lelah. Dua sampai tiga hari selanjutnya kaki masih akan terasa lelah."
"Selain itu Persija juga kehilangan dua pemain yang dipanggil timnas [Andritany Ardhiyasa dan Rezaldi Hehanussa], sedangkan kami hanya satu [Febri Hariyadi]. Mereka juga kehilangan satu pemain tengahnya karena cedera, jadi ini bukan masalah tidak adanya izin keamanan."
source by goal
pic by tribun