Kementerian pemuda dan olahraga (Kemenpora) mengakui menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk membayar hadiah turnamen Piala Kemerdekaan 2015.
Satu bulan paska turnamen digelar, PSMS Medan yang tampil sebagai juara, runner-up Persinga Ngawi, serta pemain terbaik belum mendapatkan hadiah seperti yang dijanjikan Tim Transisi dengan alasan terkendala pencairan dana dari sponsor.
Kemenpora pun akhirnya mengambil alih pembayaran hadiah. Kepala komunikasi publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto menyatakan, uang hadiah diambil dari APBN. Gatot menampik pihaknya tidak konsisten dengan menggunakan APBN, dan menegaskan tidak ada pelanggaran undang-undang.
Menurut Gatot, kebijakan ini berdasarkan ketersediaan dari APBN, dan dianggarkan untuk pemberian hadiah suatu kegiatan yang menjadi tugas kementerian, termasuk turnamen yang digelar Tim Transisi.
“Betul, dan tidak menyalahi aturan, karena jumlahnya tidak terlalu signifikan. Jadi ini meluruskan, agar tidak dianggap tidak konsisten,” tegas Gatot dikutip laman Antara.
“Dasar hukumnya adalah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Yang dibayar menggunakan dana APBN hanya hadiah. Untuk yang lain-lain seperti match fee berasal dari sponsor.”
source by goal.com