Semoa orang pasti tahu, siapa itu Chistian Gonzales, finisher yang sangat tajam, dengan kaki kiri yang kuat, dia mampu menjebol gawang lawan hingga jarak 30 meter. Namun Gonzales bukan dia seperti yang dulu, saat dia menjadi si gila "EL LOCO" yang menjadi top skorer 4 musim berturut turut di kompetisi teratas nusantara, bahkan dengan kehandalannya, PSSI membaptis dia menjadi pemain asing pertama yang membela sang merah putih, kini menjadi teka-teki, bahkan dikehidupannya, belum mampu menentukan kemana arah karirnya.
Banyak Faktor yang membuat dia tidak sebugar dahulu, mungkin dari umur atau pun secara psikologisnya. Namun ketajaman, kita yakin bahwa jika ada umpan matang, pasti akan menjadi sebuah gol. Kita tentu tahu, bagaimana perfoma selama ini, bahkan dia duel dengan pemain asia di pra piala dunia, di level tinggi, dia ketat dikawal bahkan sampai dengan 3 orang.
Namun tetap menjadi kendala selama ia bertanding, jika lapangan tengah tidak mampu memberikan suplai bola, seperti hukum alam, jika tak ada air didalam poci maka tak ada air dalam bejana, tak ada suplai, tak ada gol, dia selalu bekerja keras tak mengenal lelah mengejar bola, baik membela PERSIB maupun Merah Putih. Bahkan penetrasinya mampu membuat tim manapun ke dodoran.
Sesungguhnya tim 4 masih membutuhkan dia sebagai punggawa PERSIB, namun terlihat dia masih butuh bermain reguler untuk mempertahankan posisinya di timnas, tetapi PERSIB kini memiliki banyak penyerang, bahkan penyerang import. Semoga saja, keputusan dia menjadi yang terbaik buat PERSIB dan Kariernya, dia telah lama menjadi idola dan inspirasi bobotoh muda dalam bermain bola, perangai nya yang keras, di PERSIB mampu ia kubur dalam-dalam dan menjadi pesepak bola yang santun.
Plus minus Gonzales, hanya loyalitasnya kepada PERSIB yang mampu menjawabnya.
Banyak Faktor yang membuat dia tidak sebugar dahulu, mungkin dari umur atau pun secara psikologisnya. Namun ketajaman, kita yakin bahwa jika ada umpan matang, pasti akan menjadi sebuah gol. Kita tentu tahu, bagaimana perfoma selama ini, bahkan dia duel dengan pemain asia di pra piala dunia, di level tinggi, dia ketat dikawal bahkan sampai dengan 3 orang.
Namun tetap menjadi kendala selama ia bertanding, jika lapangan tengah tidak mampu memberikan suplai bola, seperti hukum alam, jika tak ada air didalam poci maka tak ada air dalam bejana, tak ada suplai, tak ada gol, dia selalu bekerja keras tak mengenal lelah mengejar bola, baik membela PERSIB maupun Merah Putih. Bahkan penetrasinya mampu membuat tim manapun ke dodoran.
Sesungguhnya tim 4 masih membutuhkan dia sebagai punggawa PERSIB, namun terlihat dia masih butuh bermain reguler untuk mempertahankan posisinya di timnas, tetapi PERSIB kini memiliki banyak penyerang, bahkan penyerang import. Semoga saja, keputusan dia menjadi yang terbaik buat PERSIB dan Kariernya, dia telah lama menjadi idola dan inspirasi bobotoh muda dalam bermain bola, perangai nya yang keras, di PERSIB mampu ia kubur dalam-dalam dan menjadi pesepak bola yang santun.
Plus minus Gonzales, hanya loyalitasnya kepada PERSIB yang mampu menjawabnya.
Tags:
olahraga