Kita simak beberapa ucapan Djohar Arifin di beberapa media,
"PPD bukan segala-galanya. Justru kesempatan tampil di putaran 2 ini harus dimanfaatkan. Karena Indonesia sudah lama tak lolos ke putaran ini." http://bola.vivanews.com/news/read/245382-djohar--semoga-fifa-tidak-memberikan-hukuman
Ini menggambarkan berarti dia tidak bersungguh-sungguh dalam melaksanakan amanah sebagai Ketua PSSI yang di embannya, mari kita tarik sejarah ke belakang. Ketua PSSI yang dulu sangat ingin di lengserkan karena tidak urung membawa prestasi timnas di ajang internasional, bahkan kompetisi liga pun banyak hal-hal yang ganjil, di mulai isu pengaturan skor, buruknya kinerja wasit, korupsi pengurus PSSI dll. Itu sebabnya Ketua PSSI yang baru akan dinali dengan barometer Ketua PSSI yang sebelumnya.
Sebuah prestasi tidak bisa diperoleh dengan cara instan, dan spontan, memerlukan persiapan yang matang, baik teknis maupun non teknis, karena prestasi sepakbola itu sangat berkolerasi dengan seluruh aspek kehidupan, mungkin di negara Indonesia, Posisi Ketua Umum PSSI merupakan pengaruh yang penting setelah Kepala Negara. Perlu kemampuan, mental dan intelejensia yang tinggi dalam melahirkan keputusan.
"Kini, saya hanya berharap para pemain tampil sebaik-baiknya di pertandingan sisa. Karena mereka tentu tak mau dipermalukan," tutur Djohar. (http://bola.vivanews.com/news/read/245382-djohar--semoga-fifa-tidak-memberikan-hukuman)
“Sejauh ini kita berharap tidak ada hukuman dari FIFA karena pertandingan bisa terlaksana hingga selesai. Sejauh ini belum ada kabar tentang hukuman yang diberikan karena pertandingan sebenarnya berjalan lancar hingga selesai,” ujar Djohar http://bola.vivanews.com/news/read/245382-djohar--semoga-fifa-tidak-memberikan-hukuman
"PPD bukan segala-galanya. Justru kesempatan tampil di putaran 2 ini harus dimanfaatkan. Karena Indonesia sudah lama tak lolos ke putaran ini." http://bola.vivanews.com/news/read/245382-djohar--semoga-fifa-tidak-memberikan-hukuman
Ini menggambarkan berarti dia tidak bersungguh-sungguh dalam melaksanakan amanah sebagai Ketua PSSI yang di embannya, mari kita tarik sejarah ke belakang. Ketua PSSI yang dulu sangat ingin di lengserkan karena tidak urung membawa prestasi timnas di ajang internasional, bahkan kompetisi liga pun banyak hal-hal yang ganjil, di mulai isu pengaturan skor, buruknya kinerja wasit, korupsi pengurus PSSI dll. Itu sebabnya Ketua PSSI yang baru akan dinali dengan barometer Ketua PSSI yang sebelumnya.
Sebuah prestasi tidak bisa diperoleh dengan cara instan, dan spontan, memerlukan persiapan yang matang, baik teknis maupun non teknis, karena prestasi sepakbola itu sangat berkolerasi dengan seluruh aspek kehidupan, mungkin di negara Indonesia, Posisi Ketua Umum PSSI merupakan pengaruh yang penting setelah Kepala Negara. Perlu kemampuan, mental dan intelejensia yang tinggi dalam melahirkan keputusan.
"Kini, saya hanya berharap para pemain tampil sebaik-baiknya di pertandingan sisa. Karena mereka tentu tak mau dipermalukan," tutur Djohar. (http://bola.vivanews.com/news/read/245382-djohar--semoga-fifa-tidak-memberikan-hukuman)
Kita bisa simak lagi, ini ungkapan ketua umum pssi yang menggambarkan beliau cuci tangan atas kegagalan timnas, dan memupuk mental buruk kepada tim, seharusnya seorang pemimpin itu harus memberikan pengaruh yang baik, seperti tidak percaya lagi terhadap kemampuan tim, padahal beliau lah yang menunjuk pelatih Wim dan memecat Alfred Riedl.
Apa mau habis di kata, Djohar Arifin ingin menutup mata dan membohongi publik, pertandingan kemarin jangankan lancar, bahkan SBY sampai meninggalkan pertandingan
“Tidak ada tawar menawar dalam hal keamanan fans, peamin, dan siapa pun yang pergi ke stadion untuk menyaksikan pertandingan. Semua tindakan yang tak bertanggung jawab serta membahayakan tidak bisa ditolerir,” tegas Lim dilansir laman resmi AFC. Ditambahkan, komite disiplin AFC mengingatkan negara maupun klub anggota harus bertanggung jawab terhadap masalah keamanan. Jika tidak, maka bisa dikenakan sanksi berupa denda hingga $1 juta, atau menggelar pertandingan tanpa penonton.(http://www.goal.com/id-ID/news/1387/nasional/2011/09/07/2654176/indonesia-terancam-sanksi-1-juta)
“Tidak ada tawar menawar dalam hal keamanan fans, peamin, dan siapa pun yang pergi ke stadion untuk menyaksikan pertandingan. Semua tindakan yang tak bertanggung jawab serta membahayakan tidak bisa ditolerir,” tegas Lim dilansir laman resmi AFC. Ditambahkan, komite disiplin AFC mengingatkan negara maupun klub anggota harus bertanggung jawab terhadap masalah keamanan. Jika tidak, maka bisa dikenakan sanksi berupa denda hingga $1 juta, atau menggelar pertandingan tanpa penonton.(http://www.goal.com/id-ID/news/1387/nasional/2011/09/07/2654176/indonesia-terancam-sanksi-1-juta)
Tags:
olahraga