Arus naturalisasi yang besar di tubuh Timnas, keleluasaan memilih pemain liga, serta memegang penuh kendali pada staf kepelatihan, tidak cukup untuk Shin Tae Yong berbuat banyak di Piala Asia 2023 kali ini. Pakem formasi 3:5:2 yang selalu menjadi strategi andalan tidak cukup kuat untuk menahan tajam nya tim tim terbaik asia, sebut saja Iraq dan Jepang.
Sebetulnya jika dianalisis secara mendalam, pola permainan yang diterapkan Shin Tae Yong sangat menjanjikan. Endurance fisik yang dijadikan tumpuan, sangat signifikan berpengaruh di dalam permainan tim. Kita tidak melihat lagi pemain lokal di menit 60 atau 70 yang sudah terlihat lelah dan ngos-ngosan. Akan tetapi itu saja tidak cukup. Timnas diharapkan bisa berbicara banyak di kancah Internasional, terutama di wilayah Asia.
Sepak bola memang bukanlah sebuah permainan yang bisa berhasil secara instant, butuh sebuah tim yang didalamnya memiliki chemistry di dalam maupun di luar pertandingan, bahkan hingga bertahun tahun baru bisa terbentuk. Tapi kali ini kita tidak melihat adanya sebuah tim yang bisa bereaksi pada sebuah pertandingan secara gamblang pada saat di timnas bermain.
Pada pertandingan melawan Irak dan Jepang, tim pelatih tidak mampu melihat kondisi permainan di lapangan secara utuh, hingga Timnas berkali-kali selalu terlambat dalam mengganti pemain yang terlihat tidak dalam kondisi terbaiknya. Sebut saja Rafael Struick. Jika seorang pemain depan sudah bisa di kendalikan oleh tim lawan, Shin Ta Young dan tim pelatihnya kurang cepat melakukan respon, pergantian pemain atau perubahan strategi di lapangan, sehingga tim lawan bisa leluasa fokus untuk menyerang pertahanan kita, tanpa memperhatikan siapa penyerang kita.
Timnas Indonesia tidak bisa terus menerus menunggu lawan melakukan kesalahan agar kita bisa mencetak sebuah gol. Tapi dibutuhkan sebuah tim pelatih yang bisa merubah strategi secara signifikan di dalam pertandingan yang sedang berjalan, terutama ketika tim dalam posisi tertinggal. Sosok asisten pelatih lokal yang seharusnya bisa memberikan masukan hal positif kepada Shin Tae Yong di dalam pertandingan sangat dibutuhkan. Karena Shin Tae Yong bisa saja melakukan kesalahan. Jika kedepannya memang masih akan dipertahankan sebagai kepala pelatih. Sosok asisten itu harus cepat-cepat dihadirkan.
Jika Shin Tae Yong diberhentikan dan diangkat pelatih baru, maka kesalahan yang sudah terjadi diharapkan tidak terjadi di tubuh tim kepelatihan Timnas yang akan datang.
Semoga kedepannya timnas kita terhindar dari hasil minor. Iraq dan Jepang sebetulnya tidak terlalu jauh levelnya dengan timnas kita miliki sekarang, tetapi Iraq dan Jepang memiliki tim pelatih yang memiliki respon baik dalam menghadapi perubahan apapun di lapangan didalam sebuah pertandingan. Sehingga Iraq dan Jepang menjadi tim yang selalu mendapatkan hasil terbaik didalam sebuah pertandingan.
pic by bola.net