Manajer pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong, mengatakan penanganan virus corona di tanah air belum maksimal. Hal ini karena peduli untuk memutus rantai penyebaran virus tersebut.
Saat ini Tae-yong sudah kembali ke negara asalnya Korea Selatan. Akan tetapi, ia tak bisa langsung kumpul dengan keluarganya karena harus menjalani isolasi mandiri, di dekat Bandara Incheon.
Kondisi tersebut karena pemerintah Korea Selatan, menerapkan aturan setiap warga dari luar negeri, wajib isolasi diri selama 14 hari. Langkah ini dilakukan untuk memastikan tidak ada virus corona yang dibawa dalam tubuhnya.
"Indonesia belum sepenuhnya menyelidiki kasus ini sehingga dapat dikatakan ada lebih banyak orang yang terinfeksi. Hanya 10 persen yang menggunakan masker di jalan," kata Tae-yong dikutip News Joins.
"Pada 14 Maret, pemerintah Indonesia menghentikan kegiatan sepakbola, termasuk timnas Indonesia. Untuk keamanan tim pelatih kami pulang ke Korea Selatan, pada awal bulan ini," Tae-yong menambahkan.
Selain itu, Tae-yong menceritakan tentang kegilaan masyarakat Indonesia terhadap sepakbola sebelum adanya virus corona. Puluhan ribu orang datang langsung ke stadion.
"Sebelum virus corona meledak, 70.000 penonton berkumpul saat sebuah pertandingan di Jakarta. Menteri Pemuda dan Olahraga juga menyaksikan latihan timnas selama 3-4 jam," ucapnya.
Sosok berusia 51 tahun tersebut juga memberikan donasi untuk bantuan penanganan virus corona ke sebuah rumah sakit Jakarta, sebelum pergi ke Korea Selatan. Ia menyumbangkan alat pelindung diri.
"Indonesia memiliki sistem medis yang sangat buruk. Saya ingin sedikit membantu rakyat Indonesia. Saya bersyukur pemerintah Korea dan perusahaan domestik telah mengirimkan alat diagnostik dan pasokan bantuan ke Indonesia."
via goal.com