Pelatih Aji Santoso menjawab tudingan pengaturan pertandingan selama mengikuti SEA Games 2015 di Singapura.
Skuat Indonesia U-23 harus puas pulang dengan tangan hampa setelah dibekuk Vietnam 5-0 pada pertandingan perebutan medali perunggu di Stadion Nasional Singapura, Senin (15/6) kemarin. Tuduhan melakukan pengaturan pertandingan merebak di media massa setelah muncul informasi adanya rekaman suara.
Bukti ini sendiri diungkapkan dalam sebuah konferensi pers oleh tim yang menyebut diri Tim Advokasi #IndonesiaVSMafiaBola. Saat berita ini dilansir, konferensi pers sedang berlangsung.
Hampir pada saat bersamaan, skuat Garuda Muda telah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Selasa sore. Di luar beberapa pemain yang telah pulang pada penerbangan terpisah siang ini, sebagian besar rombongan tim tiba termasuk pelatih Aji.
Aji pun tak ayal langsung dihujani pertanyaan wartawan yang telah menunggu.
"Kalau benar soal adanya pengaturan pertandingan (match fixing), sampaikan ke polisi (dan) tangkap. Karena katanya (ada) rekaman bandar dengan pemain, ya sudah kan gampang itu bongkarnya," ujarnya.
"Alasan kalah jelas. Kami persiapan 20 hari, yang kedua pemain pasti mikir karena kita disanksi FIFA wong mikir ke depan gimana. Kok mau pengaturan pertandingan."
"Saya setiap hari berlima keluar penginapan dengan pelatih dan dengan manajer. Kalau tim pelatih ini teman-teman saya semua dan selalu dekat dengan saya. Saya dan yang lain jamin seribu bahkan sejuta persen tidak pernah macam-macam dengan yang namanya match fixing."
Dua pemain yang ditemui Goal Indonesia juga mengaku tak tahu-menahu soal tuduhan tersebut.
"Saya tidak tahu sama sekali tentang itu," ujar Paulo Sitanggang, "Kami main benar-benar. Tim sudah berupaya."
"Tidak tahu soal itu. Semua tim bermain sungguh-sungguh. Faktor kelelahan fisik memang menjadi beban sewaktu lawan Vietnam," imbuh Ahmad Nufiandani.
Setelah mendarat, rombongan tim langsung berpisah menuju kampung halaman masing-masing.
source by goal.com