Direktur Perseru Serui, Yance Banua, mengutarakan kekecewaan dirinya atas langkah Menteri Pemuda dan Olahraga yang melakukan pembekuan terhadap status PSSI dan bisa berimbas pada ketidakpastian kompetisi Indonesia Super League.
Keputusan Menpora dianggap sebagai langkah mundur dan membuat tim-tim dari kota kecil seperti Perseru kesulitan. Yance juga menyebut, bahwa pemerintah tidak memberikan bantuan apa-apa sehingga tak seharusnya bertindak demikian.
"Memang bagi kita, melihat itu suatu langkah yang sangat mundur. Karena dalam hal ini pemerintah kan tidak memberikan dana apa-apa sama klub. Klub ini kita biayai dari nol dan kita bangun sampai bisa mengikuti kompetisi," ungkap Yance kepada wartawan di Surabaya.
"Mungkin untuk klub-klub besar tidak begitu terasa, tapi bagi kami klub-klub kecil dari Papua yang tidak didanai sponsor kita sudah berusaha dari nol untuk ikut kompetisi."
"Dari pusat (pemerintah) tidak melihat bagaimana, padahal di kami berjuang dan melihat pemerintah tidak memberikan apa-apa sehingga tidak perlu memberikan pertentangan."
Menpora sendiri bakal mengambil alih jalannya kompetisi sebagaimana dinyatakan dalam surat pembekuan bernomor 01307 tahun 2015. Namun belum bisa membeberkan langkah kongkret yang dilakukan karena masih harus berdiskusi dengan beberapa pihak.
Lalu menurut Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar, sedang cemas dengan nasib sepakbola Indonesia menyusul pembekuan PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olahraga. Hal itu pun dikhawatirkan bisa membuat Indonesia di-ban oleh FIFA, yang melarang intervensi atau campur tangan pihak ketiga.
Umuh tak mau konflik antara PSSI dan Menpora terus-menerus terjadi, dan menginginkan ada pihak yang bisa bertanggung jawab atas keruwetan yang melanda sepakbola Indonesia.
"Saya mau harus ada yang bertanggung jawab! Kalau sudah begini, siapa yang akan bertanggung jawab? Siapa yang harus menanggung? Jangan lempar masalah dan saling menyalahkan," ungkap Umuh kepada insan pers di Surabaya.
"Saya mau ketua umum yang baru bisa duduk bersama dengan pemerintah, membicarakan hal ini dengan baik. Jangan ada ribut-ribut terus, kita capek dan saya pun sedih, cemas bagaimana nasib para pemain jika sepakbola tidak berjalan," tambahnya.
Menurut Umuh, nasib para pemain yang mencari nafkah dari sepakbola harus dipikirkan. "Saya tegaskan, bahwa para pemain itu belum siap untuk menjadi pegawai, belum siap untuk menjadi pedagang. Nasib mereka bagaimana kalau keadaannya seperti ini?" keluh Umuh sembari cemas.
"Menpora dan ketua umum PSSI harus menyingkirkan ego masing-masing. Duduk bersama menyelesaikan masalah ini. Ya kalau harus mengalah, tentu mengalah untuk menang dong."
by goal.com