PT Liga Indonesia mencoba lebih profesional dan menaikkan kualitas kompetisi Indonesia Super League 2015 dengan menanggung seluruh biaya operasional dari wasit di setiap laga.
Hal tersebut diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan di Palembang, Sabtu (31/1) lalu. Sejauh ini, klub tuan rumah menanggung biaya perangkat pertandingan, namun musim depan PT Liga yang akan membiayai demi menghindari 'komunikas' yang tidak diinginkan antara klub dan wasit.
"Seluruh wasit serta perangkat pertandingan di ISL, transportasi, akomodasi, makan dll ditanggung oleh PT Liga. Klub dibebaskan dari kewajiban ini, demi memproteksi integritas kompetisi, disiplin, interaksi klub dengan perangkat pertandingan," ungkap CEO PT Liga, Joko Driyono.
"Sehingga tidak ada kecurangan yang dilakukan oleh wasit. Sekarang, mulai dari kedatangan, hotel sampai menjalankan tugas, kita yang tanggung. Tidak lagi klub," tambah pria asal Ngawi tersebut.
Selain itu, PT Liga juga menjalin kerja sama dengan instansi asal Rusia, Instad, yang mampu memberikan analisis pertandingan. Kerja sama dengan Sportradar pun dilanjutkan untuk mencegah segala bentuk pengaturan skor.
"Ini kita semua telah bersepakat bahwa di tahun 2015 harus lebih baik dari tahun kemarin. Contohnya untuk integritas, wasit, program, event manajemen, match analysis. Untuk match analysis, Liga punya partner baru dari Rusia yakni Instad. Dia diketahui sudah berpengalaman melakukan kerja sama dengan beberapa tim dari Eropa. Sebelumnya kita juga gandeng Sportradar untuk memberantas match fixing atau manipulasi pertandingan," ulas Joko.
via goal