Kongres PSSI 2015 telah resmi dibuka, Sabtu, 4 Januari 2015 di Hotel Borubudur, Jakarta. Ketua umum PSSI Djohar Arifin pun memberikan sambutan, dalam sambutannya tersebut, Djohar mengecam pihak yang mengkritik keras kinerja PSSI selama tahun 2014.
Sebagaimana diketahui, kinerja PSSI tengah dalam sorotan karena berbagai isu khususnya merosotnya prestasi tim nasional Indonesia di berbagai level. Wacana untuk membekukan PSSI pun terlontar di berbagai jejaring sosial.
Dan yang teranyar, pembentukan Tim Sembilan gagasan Menteri Pemuda dan Olahraga yang dibuat untuk mengawasi serta mengevaluasi kinerja PSSI. Djohar pun mengaku heran menanggapi pihak-pihak yang mengecam keras PSSI.
"Kami heran jika ada pihak-pihak yang masih mengkritik kinerja PSSI," tutur Djohar usai menjabarkan berbagai kinerja PSSI selama tahun 2014. “Dengan bodohnya mereka bilang biarkan Indonesia dibekukan (FIFA). Mereka tidak mengerti bahwa Indonesia akan mengalami kerugian besar,” selorohnya.
Djohar sendiri khawatir tentang adanya intervensi, menurut dia, hal itu akan menyebabkan kemunduran terhadap progres sepakbola Indonesia. “Akibat intervensi, pengurus-pengurus yang diakui oleh FIFA akan sama. Mereka tidak tahu itu. Kami tentu lebih mementingkan kehormatan bangsa daripada keinginan lainnya.”
Sementara itu, di kesempatan yang sama Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo, meminta agar semua pihak bersatu untuk memajukan sepakbola Indonesia. Rita mengaku bahwa konflik dualisme PSSI saat 2011 begitu melelahkan.
“Sepakbola adalah alat pemersatu bangsa. Tolong jaga kekompakan,” buka Rita. “Saya harap kongres kali ini dapat menghasilkan keputusan dan solusi-solusi yang baik dan tidak terjadi hal yang sangat sensitif jelang peralihan nanti. Kita harus menyiapkan diri dan semoga sepakbola dapat mengangkat nama Indonesia.”
Hal yang menarik lainnya dalam laporan keuangan, PSSI mengkaim mengalami kenaikan aset senila Rp4,6 miliar dan pemasukan terbesar kas PSSI didapatkan dari sponsor termasuk tv partner.
"Pada tahun 2014 kami mengalami kenaikan neto Rp4,6 miliar. Itu mencapai 76 persen," ungkap bendahara PSSI, Husni Hasibuan.
PSSI juga menegaskan bahwa mereka telah menjalankan segalanya tanpa menggunakan uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sepeser pun.
Selain itu, dalam kongres juga diumumkan enam anggota baru PSSI. Yakni Persija Muda, Persimuba, Laga FC, Blitar United, Pro Kundalini dan Kalimana FC.
Saat ini, PSSI akan fokus kepada program football development mereka dengan menunjuk instruktur pelatih PN Sivaji, direktur teknik Pieter Huistra dan meminta instruktur wasit rujukan FIFA yang kemungkinan dari UEFA.
Hal itu dilakukan demi memperbaiki kualitas kompetisi yang nantinya bermuara pada prestasi dari tim nasional Indonesia.
"Prestasi dari federasi sering diukur dari timnas mereka, maka itu kami fokus memperbaiki tiga elemen tersebut dalam football development, kami juga fokus untuk memperbaiki kualitas kompetisi karena nantinya berujung pada prestasi timnas," beber Joko Driyono selaku sekretaris jenderal.
PSSI juga menargetkan adanya liga profesional untuk futsal yang bakal dikelola PT Liga Futsal Indonesa. Serta menggulirkan liga untuk sepakbola wanita.
"Kita akan men-setup liga profesional futsal yang diatur oleh PT Liga Futsal Indonesia. Akan ada 16 klub tahun ini di Pro League (Liga Profesional Futsal). Saat ini ada 30 klub yang akan melalui proses kualifikasi," jelas Joko.
"Kita juga akan membuat liga sepakbola wanita, yang tadinya turnamen sekarang menjadi liga," tambahnya.
Mulai 2015, hanya akan ada tiga jenjang kompetisi. Yakni dileburnya para kompetisi amatir menjadi Liga Nusantara kemudian Divisi Utama serta yang teratas adalah Indonesia Super League.
Pada 2016 rencananya, hanya akan ada 36 tim yang berkompetisi di Divisi Utama. Itu semata-mata untuk memangkas gap kekuatan tiap level kompetisi sehingga kompetisi di tiap level lebih menarik.
via goal.com