Media massa cetak, maupun online, seharusnya netral dalam memberikan pemberitaan kepada masyarakat. Jangan menyuguhkan materi yang dimanipulatif, subjektif dan provokatif, sehingga secara tidak langsung akan menggiring opini publik, kedalam hal buruk yang mampu membuat gesekan-gesekan diantara unsur bangsa. Apalagi seperti hal-hal yang berhubungan dengan RAS. Karena itu yang seharusnya di junjung tinggi dengan nilai-nilai luhur bangsa.
YAHOO, KOMPAS, TRIBUN, METRO DAN DETIK ADALAH MEDIA MASSA TERBURUK 2014 VERSI RUSTPROOF MAGAZINE
note: karena media diatas membiarkan hal-hal konten yang provokatif, serta membiarkan komentar-komentar rasis, serta provokatif dan tidak terpuji tetap di muat.
Bukan tidak mungkin kedua bakal calon Presiden ditunggangi oleh segelintir orang-orang yang memiliki "Kepentingan". Tapi sebagai bangsa kita harus cermat, tidak boleh emosi, dan harus mengutamakan kepentingan bangsa, dan persatuan NKRI. Sejarah Penjajahan Belanda sudah jelas membuat bangsa ini sengsara dengan mengadudomba masyarakat kita sehingga terpecah belah, menjadi bangsa yang rapuh, kini sudah semakin lama merdeka, media malah menjadi "tangan kanan" dari golongan dan antar kepentingan pun seakan mengobrak abrik, memutar balikan fakta hanya dengan memotong motong dan membesar besarkan kesalahan.
Media massa cetak, maupun online bukanlah kitab suci, yang semuanya harus diyakini, dan di puja-puja sebagai hal pembenaran, kita sebagai bangsa harus dewasa, dan cermat dalam membaca lalu mengekspresikan diri didalam mengomentari atau membaginya lagi ke masyarakat luas, apalagi sama-sama ada niatan tertentu dan di manipulatif sehingga menjadi pemberitaan bohong.
Negara kita adalah negara yang berbudaya dan berdemokrasi, jangan memojokan suatu hal, atau perorangan, karena perbedaan adalah hal yang lumrah, dan masing masing individu memiliki hak dan kewajiban sama yang dilindungi oleh undang-undang. Kita sebagai bangsa yang besar jangan memperlihatkan diri jika semakin lama merdeka menjadi bangsa yang semakin bodoh. Bodoh dalam berlaku sopan-santun, dan mau di adu domba. Jangan mau menjadi budak kepentingan golongan tertentu, tapi jadilah bidak negara dan bangsa.
gambar via arrahmah