Skor akhir 0-3, mengakhiri drama pesakitan Persib di Kandang Mitra Kukar. PERSIB yang pada babak pertama bermain impresif, babak kedua terus menerus mendapat tekanan, hingga menjelang pertengahan babak ke dua, PERSIB mulai mengalami pesakitan melalui gol dari tendangan bebas OBRIC. Telah dua kali posisi onside Aliyudin dan Muhamad Ilham di anggap offside oleh wasit, membuat para pemain semakin frustasi, organisasi tim terlihat roboh dan tidak teratur.
Meski Atep, Budiawan, dan Moses Sakyi telah di masukan di babak kedua, penampilan Miljan yang di bawah perform, membuat permainan PERSIB menjadi terlihat dipaksakan. Terlalu sering di tekan PERSIB malah mendapat luka kedua dari gol kontroversi BENT menjadi 0-2. Setelah OBRIC menerima kartu kuning kedua pun, Mitra Kukar menambah deposit gol menjadi 3, membuat lengkap penderitaan PERSIB yang berkeinginan mempertahankan rekor tanpa kekalahan.
Ini menjadi pelajaran PERSIB berikutnya, lapangan tengah yang dikuasai Mitra Kukar babak ke dua, salah satu hal penting, serta kurangnya koordinasi permainan disaat lawan mendapatkan tendangan bebas. Ini menjalani hal sulit untuk bangkit, kecuali dengan rotasi permainan yang tepat. Sayangnya kenapa M. Nasuha tidak di turunkan di pertandingan melawan Mitra Kukar, Jajang Sukmara yang baik dalam pertahanan, di babak kedua tidak mampu mengembalikan bola ke daerah lapangan tengah dengan baik, serta Hariono yang terlalu dipaksakan untuk membantu penyerangan.
Strategi baru yang di terapkan di lapangan tengah PERSIB sangat di butuhkan, tidak hanya mengandalkan direct ball, tapi PERSIB jika ingin memenangkan pertandingan berikutnya, harus benar-benar menguasai lapangan tengah pertandingan dengan umpan satu dua..
Tags:
olahraga