Tidak bisa disebutkan seseorang itu tidak profesional jika ia mogok dalam pelatnas, karena ungkapan profesional itu hanya di gunakan pemain dalam membela sebuah klub sepak bola, dan bukan tim nasional, mengapa disebutkan begitu?
Seorang Profesional dalam sepakbola harus mampu mendampingi tim nya dalam kondisi apapun, terkecuali dia diinstuksikan atau mendapat restu dari seluruh tim, namun itu hanya berlaku dalam membela sebuah klub sepak bola, bukan membela tim nasional. Seseorang di panggil timnas dan dia hadir itu arti dari kecintaanya terhadap bangsa dan negara, disini berarti konteks seseorang menggunakan hatinya dan menghilangkan logikanya.
Banyak tokoh dan media yang bebicara jika 7 pemain timnas yang mogok itu tidak profesional, itu salah besar, pemain yang bermain di timnas itu hanya memiliki syarat jika ia itu adalah warga negara, tetapi jika seseorang bermain di klub, ia harus memiliki kontrak, dan kontrak itu berdurasi, kontrak itu harus di taati, dan jika ia mentaati dan menghargai kontrak, dia disebut sebagai Profesional dalam sepakbola.
Banyak yang berbicara tentang sepak bola dan menuduh 7 pemain yang mogok itu tidak profesional, padahal ia tidak banyak mengetahui prinsip dan pemahaman dalam sepak bola. Banyak yang membandingkan dengan peristiwa David Beckham yang di marahi habis-habisan oleh Alex Ferguson, tapi Beckham tetap mendampingi klub, dan itu di sebut profesional, itu merupakan contoh yang salah, seharusnya tokoh dan media melihat profesional itu sebagai contoh jika Fabio Capello yang berwarga negara Italia melatih club Inggris, dan disaat Inggris harus bertemu pada pertandingan melawan Itali, Fabio Capello tetap mendampingi tim nya, nah itulah baru disebut seorang profesional.
Banyak faktor yang menyebabkan 7 pemain kita mogok dan tidak ingin dilatih lagi oleh Wim Risjbergen, mungkin karena kurangnya pemahaman atau komunikasi antar pemain dan pelatih, namun jika Wim berkata kasar kepada pemain, itu baru di pertanyakan ke profesionalannya, karena dalam setiap pekerjaan, pasti ada yang di sebut dengan budaya kerja, mungkin Wim kurang dari setahun dia berada di Indonesia, tidak betul-betul mempelajari bagaimana budaya kerja di Indonesia.
Semoga kita semakin mengerti dan menjadikan sesuatu hal itu berbuah hikmah, maka jangan lah anda emosi menurunkan Nurdin Halid tetapi kita tidak mempersiapkan penggantinya, lalu beginilah adanya, kinerja Djohar Arifin tidak seperti yang rakyat inginkan dengan memecat Riedl tanpa alasan, dan beginilah adanya, sulit adaptasi, prestasi yang jadi korbannya, maka jika anda ingin menurunkan Djohar Arifin, persiapkanlah penggantinya dengan baik, yang akurat, jeli, profesional, nasionalis dalam membela dan mengelola tim garuda.
Seorang Profesional dalam sepakbola harus mampu mendampingi tim nya dalam kondisi apapun, terkecuali dia diinstuksikan atau mendapat restu dari seluruh tim, namun itu hanya berlaku dalam membela sebuah klub sepak bola, bukan membela tim nasional. Seseorang di panggil timnas dan dia hadir itu arti dari kecintaanya terhadap bangsa dan negara, disini berarti konteks seseorang menggunakan hatinya dan menghilangkan logikanya.
Banyak tokoh dan media yang bebicara jika 7 pemain timnas yang mogok itu tidak profesional, itu salah besar, pemain yang bermain di timnas itu hanya memiliki syarat jika ia itu adalah warga negara, tetapi jika seseorang bermain di klub, ia harus memiliki kontrak, dan kontrak itu berdurasi, kontrak itu harus di taati, dan jika ia mentaati dan menghargai kontrak, dia disebut sebagai Profesional dalam sepakbola.
Banyak yang berbicara tentang sepak bola dan menuduh 7 pemain yang mogok itu tidak profesional, padahal ia tidak banyak mengetahui prinsip dan pemahaman dalam sepak bola. Banyak yang membandingkan dengan peristiwa David Beckham yang di marahi habis-habisan oleh Alex Ferguson, tapi Beckham tetap mendampingi klub, dan itu di sebut profesional, itu merupakan contoh yang salah, seharusnya tokoh dan media melihat profesional itu sebagai contoh jika Fabio Capello yang berwarga negara Italia melatih club Inggris, dan disaat Inggris harus bertemu pada pertandingan melawan Itali, Fabio Capello tetap mendampingi tim nya, nah itulah baru disebut seorang profesional.
Banyak faktor yang menyebabkan 7 pemain kita mogok dan tidak ingin dilatih lagi oleh Wim Risjbergen, mungkin karena kurangnya pemahaman atau komunikasi antar pemain dan pelatih, namun jika Wim berkata kasar kepada pemain, itu baru di pertanyakan ke profesionalannya, karena dalam setiap pekerjaan, pasti ada yang di sebut dengan budaya kerja, mungkin Wim kurang dari setahun dia berada di Indonesia, tidak betul-betul mempelajari bagaimana budaya kerja di Indonesia.
Semoga kita semakin mengerti dan menjadikan sesuatu hal itu berbuah hikmah, maka jangan lah anda emosi menurunkan Nurdin Halid tetapi kita tidak mempersiapkan penggantinya, lalu beginilah adanya, kinerja Djohar Arifin tidak seperti yang rakyat inginkan dengan memecat Riedl tanpa alasan, dan beginilah adanya, sulit adaptasi, prestasi yang jadi korbannya, maka jika anda ingin menurunkan Djohar Arifin, persiapkanlah penggantinya dengan baik, yang akurat, jeli, profesional, nasionalis dalam membela dan mengelola tim garuda.
Tags:
olahraga