Apa daya dan upaya, PERSIB puasa gelar selama 17 tahun, bahkan di era pemain daerah (yaris, arif) pemain muda (atep, eka, erik), hingga pemain bintang (kosin, gonzales) PERSIB tidak mampu meraih gelar juara kembali di Kompetisi Tertinggi Sepak Bola Indonesia. Padahal PERSIB merupakan tim yang memiliki supoter fanatik yang banyak.
PERSIB sepertinya tidak pernah berhenti dari kemelut, dan masalah, padahal PERSIB sejak 2 tahun terkahir di gadang-gadang menjadi klub Profesional. Namun sejak adanya konflik Intern didalam club, antara manajemen dan pemilik saham, tidak pernah lagi terhembus angin segar atau berita baik yang di lalui oleh klub. Yang mempengaruhi permainan tim menjadi buruk.
Tak ada dampak yang baik terhadap PERSIB setelah PERSIB di swastakan oleh Para Petinggi Jawa Barat, Sebelumnya PERSIB di susui oleh APBD karena memang PERSIB merupakan milik warga Bandung dan Jawa Barat, Namun kini setelah orang-orang yang merasa berjasa terhadap klub, menjadi pengurus klub, PERSIB semakin tak terkontrol, arah PERSIB semakin berbanding terbalik dengan keinginan Suporter.
Seharusnya PERSIB tidak terpengaruh terhadap isu-isu nasional, karena adanya Peleburan Kompetisi antara LPI dan Liga Super. Sebelum Daniel Roekito di ganti, PERSIB harus sudah memiliki calon Pelatih berikutnya jika memang hasil kerja Daniel Roekito kurang berhasil. Kini sudah tidak ada lagi yang harus diharapkan atas Prestasi PERSIB di kompetisi mendatang. Persiapan PERSIB kalah dengan tim rival nya PERSIJA, yang mulai merekrut para pemain incarannya.
Hanya satu cara untuk memperbaiki tim PERSIB, yakni kedepannya PERSIB harus merekrut pengurus dari orang-orang yang memang berkompeten. Orang-orang yang di ambil dari klub anggota PERSIB yang berprestasi. Atau dari profesional, warga bandung, jawa barat atau memang profesional yang betu-betul mencintai PERSIB. Agar tidak ada lagi keputusan-keputusan manajemen atau klub yang sumbang, yang tidak sesuai dengan keinnginan Suporter, karena PERSIB masih tetap ada, karena masih tetap ada Suporter yang mencintainya, meski PERSIB tidak memberikan apa-apa.
Di musim depan, hanya keberuntungan yang bisa membawa PERSIB juara. Bukan hasil dari kerja keras pemain dan kehebatan manajemen dan pengurusnya. Dan kemberhasilan club pun bukan dari banyaknya sponsor, tapi banyaknya tropi, dan prestasi di kompetisi Lokal, Nasional, ASIA bahkan Dunia.
Tags:
olahraga