1. Dibentuknya kelompok 76 yang di usung Arifin Panigoro, untuk menjatuhkan era Nurdin Halid.Disini tidak terlihtanya ada demokrasi, hasil pemilihan ketua umum sudah mampu di ketahui, jauh sebelum Kongres Nasional di buka.
2. Terpilihnya Djohar Arifin Husein yang merupakan tangan kanan dari Arifin Panigoro.
3. Dipecatnya Alfred Riedl, padahal coach Alfred telah membawa prestasi gemilang di Piala AFF, ini di lakukan agar pelatih baru lebih bisa di intervensi ketimbang pelatih pada era sebelumnya.
4. Pemanggilan Pemain LPI untuk bergabung di timnas, padahal sesuai dengan peraturan FIFA, yang boleh mengikuti kompetisi FIFA yaitu pemain yang bermain di kompetisi yang di akui FIFA.
5. Merger Klub LPI dan Klub PSSI jika orang-orang nya telah masuk ke dalam klub PSSI dengan metode merger yang diperkenalkan Djohar Arifin Husein. Dengan Langsung orang-orang LPI akan masuk ke dalam manajemen klub-klub PSSI. dan Klub dan Kompetisi akan mudah di atur oleh Arifin Panigoro.
6. Format Kompetisi klub Level 1 sebanyak 32 tim, memperlihatkan jelas bahwa itu merupakan kompetisi Calciopoli. Jika banyak klub merger di kompetisi Level 1, maka pemenang liga/kompetisi level 1 atau skor pertandingan akan mampu di atur, sebagai mana mafia sepak bola calciopoli di Italia.
Saya sungguh sedih melihat perkembangan sepak bola Indonesia yang mundur, yang selalu dijadikan ladang kekuasaan dan uang. Oleh sekelompok orang yang tidak bermoral. Alasan 32 klub yang mengikuti kompetisi sebanyak 2 wilayah karena luas wilayah Indonesia terlalu luas itu tidak masuk akal. Lagi lagi untuk alasan ekonomi pun sangat terlalu tidak masuk akal.
Seharusnya Liga Profesional itu merupakan kompetisi yang sangat berkualitas, elit, baik tim, infrastruktur, pemain maupun kompetisinya, Jika Kompetisi di ikuti oleh Sedikit klub atau lebih kecil sama dengan 20 tim, maka, jadwal pertadingan pun tidak akan memeras fisik pemain, para pemain pun akan terbiasa dengan jadwal kompetisi yang sehat dan lama kompetisi pun tidak terlalu berlarut larut. Namun karena mereka ingin membangun kerajaan di PSSI maka mereka memaksakan klub-klub merger untuk berada di kompetisi level 1. Jika Kompetisi buruk, maka kompetisi pun tidak akan melahirkan pemain nasional yang baik, bahkan untuk berprestasi di tingkat ASIA atau Piala Dunia antar Klub, bahkan menurut orang LPI yang menjadi staff di PSSI, mereka akan tetap memaksakan klub merger bermain di level 1 meski AFC tidak memberikan hasil kelayakan berada di kompetisi level 1, dan AFC akan memberikan sangsi terhadap PSSI dengan tidak memperbolehkan club anggota PSSI mengikuti kompetisi AFC Championship dan AFC Cup tersebut selama 3 tahun. Ini terlihat mereka Arifin Panigoro dan Boneka LPI nya yang ada di PSSI ingin membangun era baru calciolopi di PSSI. Dan mengebiri prestasi nasional untuk berkembang.
Semoga Allah memberikan balasan yang setimpal terhadap orang-orang yang dzalim.
Tags:
olahraga
jangan dulu suudzon mas,jangan dulu berburuk sangka, jangan dulu menjatuhkan vonis , jangan dulu membuat orang2 lain terhasut,
BalasHapuskita lihat dulu saja kinerja nya,
kalau nanti sepakbola indonesia jadi lebih baik, kan anda juga yang malu, ya ga?
kemungkinan itu pasti ada loh,
kalau hasil sudah dapat dilihat,dan hasilnya buruk, silahkan saja hujat dan bahkan harus kita kritik habis2an dan kalau perlu suruh mundur ( itu pun kalau sudah mayoritas orang menilai kinerja nya buruk )
Jangan dulu berkata ini liga calciopoli, calciopoli itu perbuatan berdosa, secra tidak langsung, mas sudah menuduh seseorang berbuat dosa, nah liga nya saja belum mulai, indikasi perbuatan calciopoli nya juga pasti blum ada,
Kalau nanti calciopoli itu tidak terbukti, berarti mas secara tidak langsung sudah memfitnah, fitnah itu perbuatan yg sangat dzalim loh mas, berarti allah harus mengampuni siapa kalau calciopoli itu tidak terbukti?
kita cool saja lah, saya juga demi allah bukan pendukung arifin dan nurdin halid.
ya berdoa saja lah buat sepakbola indonesia,
@aden bedog
BalasHapussetuju
ia mas , jangan suudon dulu mas, wong liga nya blum mulai,
BalasHapusjangan dulu memperkeruh suasana deh mas, mendingan adem ayem aja lah, kalo hasil nya buruk baru kita gerak,
ini blog kok isi nya menghujat, dan fitnah, aneh banget dech .
tau neh si airplanestar foto nya sok sok maen gitar geto, padahal cupu abis kayaknya tuch wakwakwakwak
BalasHapuskeren juga kaga tu foto.
Norak malah wakwakwak
Jangan menunggu sesuatu itu gagal, jangan terlena, lihat dengan kacamata yang tajam, kita harus waspada, kllo cinta sepak bola nasional, harus selalu kritis, generasi muda itu harus maju, dan lebih baik dari generasi sebelumnya, jangan berleha-leha, lihat sekitar, dan anda harus reaktif, klo anda kritis, mereka tidak akan mau berbuat sumbang, karena kita telah melihat ke arah yang lebih panjang, tidak ada hal fitnah, baca di beberapa media, staff PSSI akan tetap memaksakan klub merger yang tidak lolos verifikasi ACF, untuk bermain di kompetisi level 1, dan sangsi dari AFC ialah melarang anggotra klub pssi bermain di kompetisi AFS selama 3 tahun. Dan jika PSSI membaca artikel ini, mudah-mudahan mereka berfikir untuk menuju kearah yang lebih baik, demi kepentingan bangsa.
BalasHapusitu opini penulis yang subjektif..lihat saja kinerja di masa pengurusannya....belum apa2 ko dah dihujat??lihat mutu kompetisinya klo udah berjalan baru bisa di evaluasi?kalau mw merubah sistem masuk dulu ke sistem itu...setiap kebijakan itu pasti ada yang diuntungkan dan dirugikan..kita evaluasi bersama setelah kompetisi berjalan
BalasHapusya, saya tanya apa yang di hasilkan Kompetisi LPI setengah musim????
BalasHapusyang saya tahu hasil LSI, ialah tim juara PERSIPURA yang bisa berbicara di kancah internasional, yang menghasilkan pemaid muda yang berbakat.
hmm..
BalasHapushaa... buat gw, dg niat nya za PSSI skrg utk mmbngun sepakbola indonesia, gw dah stuju bgt..
BalasHapusdah keliatan ada keinginan utk maju..
bila dibandingkan dg masa Nurdin Halid yg bnyk intrik politik..
gw jg tau, pst ne org yg nulis, psti org nya nurdin halid.
yg brusaha buat menghasut, mndzalimi publik biar kontra ma PSSI skrg..
bwat gw,, maju dlu zaa trus PSSI..
saya justru orang yang menentang keras Nurdin Halid dan antek-anteknya, membangun sepak bola tidak bisa dengan tangan yang kotor, harus orang-orang yang bersih, netral, bukan berasal dari dinasti nurdin halid atau dinasti arifin panigoro, NETRAL, jadi PSSI tidak condong ke arah manapun.
BalasHapustidak ada fitnah ? coba di lihat lagi di no.3 yang tentang pemecatan riedl, setahu saya belum ada tuh kegiatan pssi yang mengindikasikan bahwa mereka mengintervensi pelatih baru nya, kalau anda menyimpulkan sesuatu tetapi baru sebatas perkiraan mas yang sedangkal kelingking, itu di sebut fitnah mas, kritis itu bukan yang seperti itu, kalo mas mau kritis, buat lah judul seperti "beberapa keputusan pssi yang patut di pertanyakan"
BalasHapusini judulnya aja sudah berbau fitnah,
nih ada lagi : "Arifin Panigoro telah memulai era baru calciopoli PSSI, mengapa?"
telah memulai ? kompetisi nya aja belum bergulir, kalau ada kebijakan yang agak melenceng dari pssi sekarang seperti yang mas bilang tentang klub2 yang di paksakan merger,
kita kan belum tau juga apa maksud dan tujuan nya seperti apa? bukan berarti kita langsung menyimpulkan kalau mereka salah, mengapa kita tidak tanyakan saja?
jangan bawa bawa "kritis karena cinta sepak bola nasional" mas, orang kritis nya situ aja udah ngaco,
tulisan mas tidak semuanya fitnah namun kebanyakan berisi fitnah mas, (kecuali kalau memang itu terbukti di kemudian nanti, naudzubillahimindzalik)
saya tau ini bentuk cinta, tapi cinta juga butuh pemikiran mas
oh satu lagi, apa yang di hasilkan kompetisi LPI setengah musim ?
gini aja deh saya bisa jawabnya,
apa jadinya memasak mie dalam setengah menit ?
intinya semuanya pun perlu waktu, meskipun saya kurang setuju dengan LPI, tapi pertanyaan nya mas itu kayaknya kurang masuk di akal saya yang bahkan masih pelajar
@aden
BalasHapusmantap deh kena banget tuh kata2 nya
hatur nuhun :D
BalasHapuskhusus untuk aden bedog
BalasHapusterima kasih anda ingin berbagi dan saling mengingatkan saya
mungkin jawaban di artikel ini bisa menjelaskan beberapa argumen saya
http://therustproof.blogspot.com/2011/08/jawaban.html
Penulis: Dodi Esvandi | Editor: Dodi Esvandi + Abah Tobing
BalasHapusPSSI Tak Ikut Campur Masalah Dualisme Klub
BalasHapusTRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang bergulirnya Kompetisi Liga Profesional Level I PSSI, banyak dari klub-klub yang dirundung masalah seperti adanya dualisme kepengurusan klub.
Persija dan Arema serta Persebaya merupakan klub yang kini masih bersengketa terkait siapa pengurus yang nantinya akan mengawal klub berlaga disemua ajang kompetisi.
Menangapi hal tersebut, Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin menegaskan, jika terdapat dualisme seperti yang terjadi di Arema, maka selayaknya diselesaikan secara internal demi keikutsertaan klub dalam kompetisi.
"Saya jamin Arema ikut, ga ada masalah. Ini kan masalah rumah tangga Arema, PSSI jangan ikut campur," katanya yang dihadang beberapa Aremania di kantor PSSI, Kamis (25/8/2011).
Oleh karena itu, Djohar Arifin mengimbau bagi siasa saja untuk bersikap legowo untuk kepentingan klub seperti Arema.
"Ini demi kepentingan Arema untuk maju, kita satukan pikiran," imbuhnya.
Sihar Sitorus: Tanggal 8 Oktober 2011 Kompetisi Pro Digulir
BalasHapusTRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komite Kompetisi PSSI Sihar Sitorus mengatakan kompetisi Liga Profesional Level Satu mendatang dua wilayah. Hal ini diakuinya terkait dengan efisiensi dana. Kompetisi tertinggi PSSI itu rencananya digulirkan 8 Oktober nanti diikuti 32 klub.
"Dalam satu grup terdiri dari 16 klub. Untuk mencari juara akan diadu antara masing-masing juara grup," ungkap Sihar Sitorus.
Menurut Sihar, saat ini ada 34 klub yang telah berbadan hukum terdaftar sebagai calon klub peserta Liga Profesional Level I. Semua klub ini akan diverifikasi kelayakan stadionnya oleh AFC dan PSSI.
Bagi dua klub dengan nilai kelayakan stadion terendah maka akan turun langsung ke kompetisi Liga Profesional Level II.
"Turunnya secara otomatis. Yang jelas sesuai dengan nilai kelayakan stadion yang dilakukan AFC dan PSSI," papar Sihar.
Sebanyak 34 klub yang telah memiliki badan hukum adalah terdiri 18 klub ISL, diantaranya yaitu Persipura, Arema, Persija, Semen Padang, Sriwijaya FC, Persisam, Persib Bandung, Persiwa, Persela, Persiba Balikpapan.
Selain itu PSPS Pekanbaru, Pelita Jaya, Deltras, Persijap Jepara, Bontang FC, Persema Malang, Persibo Bojonegoro dan PSM Makassar.
Untuk 14 klub lainnya adalah Mitra Kukar, Persiraja, PSMS Medan, Pro Duta FC, Persik Kediri, PSIS Semarang, PSCS Cilacap, Persikota Tangerang, Persis Solo, Persiba Bantul, Persebaya Surabaya, PS Barito Putra, PSS Sleman, PSIR Rembang, PS Bengkulu, dan Persipasi.
Sihar menjelaskan, untuk kompetisi level dua nantinya akan terbagi dalam empat grup dengan masing-masing 12 klub per wilayah dengan total 48 klub.
Saat ini, kata Sihar, baru ada 36 klub dari level II serta dua klub level I yang akan turun kasta. Untuk 10 klub pelengkapnya PSSI akan membuka kesempatan kepada 10 klub dari Divisi I diluar klasemen musim lalu ikut kompetisi level II.
"PSSI juga mengurangi besaran deposit yang harus disetor. Kalau dulu level I RP5 miliar diturunkan jadi Rp3 miliar. Sedangkan untuk level II yang sebelumnya Rp2 miliar dihapuskan," ungkap Sihar.
Dengan adanya keputusan ini, kata Sihar, tahapan selanjutnya adalah melaporkan kepada AFC termasuk melakukan konsultasi terhadap permasalahan yang terjadi dibeberapa klub diantaranya Persija Jakarta.
Sesuai dengan rencana PSSI yang akan membawa seluruh berkas klub hasil verifikasi yang dilakukan 3 September nanti.
Untuk menjadi klub profesional standart ACL, semua klub harus lolos dari 15 item yang harus dipenuhi diantaranya adalah aspek legal, keuangan, infrastruktur, supporting, dan personal
Tri Gostoro yang Sekjen PSSI itu Mau Diganti?
BalasHapusTRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adanya beda pendapat yang mendasar tampaknya tak bisa dihindari lagi di tubuh kepengurusan PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin.
Bahkan beda pendapat itu diperuncing lagi dengan adanya isu pencopotan Sekjen PSSI Tri Goestoro lantaran menentang kebijakan 'orang kuat' di PSSI mengenai CEO PT Liga Prima Indonesia yang menjadi penyelenggara kompetisi bergengsi di tanah air mendatang.
Hal itu sontak membuat sebagian para anggota Komite Eksekutif PSSI mulai tidak sependapat dengan sepak terjang 'orang kuat' di PSSI itu yang dengan mudahnya menentukan siapa yang duduk di PSSI.
'Orang kuat' itu disinyalir ingin menjadikan Wijayanto, mantan CEO Liga Primer Indonesia, menjadi CEO PT Liga Prima Indonesia, nama kompetisi profesional Indonesia musim ini.
Salah satu anggota Komite Eksekutif PSSI asal Jawa Timur, La Nyalla Mahmud Mattalitti mengirim sebuah pesan singkat, berisikan kegelisahan anggota komite Eksekutif PSSI itu, mengenai isu pergantian Tri Goestoro.
Tri Goestoro, kabarnya akan digantikan oleh Wijayanto, meskipun orang kepercayaan Arifin Panigoro ini diplot menjadi CEO PT Liga Prima Indonesia.
La Nyalla Mahmud Mattalitti mengakui dirinya mempertanyakan hal ini.
"Mengapa kok tidak dari dulu dibentuk? Kenapa waktu mepet baru di PLT? Sekali layar terkembang surut kita berpantang, kenapa harus orang-orang LPI yang Anda beri kesempatan? Apakah anda tidak mencederai pendukung Anda saat KLB di Solo? Ingat dari awal, Anda memang mau masukkan Wijayanto,” tutur La Nyalla Mahmud Mattalitti dalam sebuah pesan singkatnya melalui telepon selulernya.
Kabarnya lagi, isu pergantian Tri Goestoro itu merupakan usul dari Ketua Komite Kompetisi Sihar Sitorus.
Hal ini diakui sendiri oleh Ketua umum PSSI Djohar Arifin Husin kepada La Nyalla Mahmud Mattalitti.
"Nama Wijayanto usulan Ketua Komite Kompetisi bukan saya paksakan, kompetisi sudah begitu dekat, banyak yang harus dikerjakan untuk persiapan-persiapan tak mungkin ditunda," jelas La Nyalla Mahmud Mattalitti menirukan ucapan Djohar Arifin Husin.
yang http://
BalasHapustherustproof.blogspot.
com/2011/08/
jawaban.html
udah ga exist mas, ada lg ga?
http://
BalasHapustherustproof.blogspot.
com/2011/08/
jawaban.html
artikel itu merupakan sedikit dari beberapa berita yang di tulis di media yang membuka mata saya, merupakan benang merah adanya indikasi calciopoli era baru
kegiatan seseorang, kelompok atau organisasi tidak bisa dilihat hanya dengan berita baru, lihat track record mereka, prilakunya, semuanya harus ilmiah
baca regulasi AFC
BalasHapushttp://www.the-afc.com/en/resources/regulations-a-guidelines
ini anggota LPI yang masuk daftar nominasi kompetisi level 1
16. Persema Malang
18. PSM Makassar
mereka bukan anggota PSSI
ini indikasi adanya calciopoli
anggota pssi bisa di download disini
www.pssi-football.com/id/download/Anggota%20PSSI.pdf
joko Driyono: Klub-Klub LPI Bukan Anggota PSSI
"Kami tidak menyentuh klub-klubnya (yang bermain di LPI). Klub-klub LPI bukan anggota PSSI. Kami tidak bisa masuk karena tidak satu payung dengan PSSI. Itu karena memang KN tidak mempunyai kewenangan. Jangankan KN, Presiden asosiasi, Ketua Umum PSSI juga tidak bisa langsung menjadikan anggota. Keputusan mengangkat anggota harus melalui kongres," ujar Joko Driyono.
http://id.berita.yahoo.com/joko-driyono-klub-klub-lpi-bukan-anggota-pssi-134640630.html
Musim ini Persidafon seharusnya berhak berlaga di kompetisi tertinggi nasional, Liga Super Indonesia (ISL). Persidafon berhak promosi ke teratas setelah berhasil mengalahkan Bontang FC 3-2 di babak play off.
BalasHapusNamun impian Persidafon untuk menjadi tim elit di Indonesia pupus. Pasalnya, dalam pengumuman hasil verifikasi PSSI, Persidafon justru ditempatkan di level II. Sebaliknya Bontang FC yang harusnya degradasi justru berada di level I.
http://bola.vivanews.com/news/read/243408-nazarudin--pssi-tidak-adil-
ini kenapa sepak bola INDONESIA tidak pernah maju,,,belum apa-apa dah saling mengklaim dirinya yang paling benar.lebih baik kita lihat dulu kerjanya PSSI sekarang.
BalasHapusSaya setuju dengan penulis.
BalasHapus