Buat temen yang muslim tapi gak suka aksi 212, sebaiknya gak usah nyinyir dan mencemooh saudara kalian...
Iman itu masalah rasa. Kalo gak merinding melihat perjuangan mereka, ya itu masalahmu. Hanya orang2 tertentu yang bisa merasakan ghirahnya. Tapi gak usahlah menertawakan seolah kalian juru damai.
Iman itu berpihak. Gak ada iman yang netral. Dan sekarang sedang diuji, ke arah mana iman kita berpihak. Ke arah ayat suci yang dibilang bohong, atau ke arah penistanya. Ingat aja, cinta yang berlebihan pada makhluk membutakan hati dan menghilangkan nalar.
Gak usah teriak NKRI harga mati seolah yang ikut aksi sekarang bukan bagian dari penjaga NKRI. Mungkin ini eranya , yang mengobok2 keyakinan orang lain disebut simbol ke-bhinnekaan sementara yang terluka karena keyakinannya di-intervensi dituduh pemecah belah.
Gak usah melebarkan masalah seolah ini aksi anti agama lain, anti etnis tertentu, anti toleransi atau anti bhineka. Cerdaslah sedikit. Ini soal anti perkataan seseorang. Kenapa harus dilebar-lebarin sampe ke isu anti antian yang lain . Sadarkah kalian, dia bicara buruk soal al maidah 51 itu karena satu tujuan: melanggengkan kekuasaan. Pdahal kami juga gak mempermasalahkan kalo kekuasaannya langgeng dengan cara yang pantas.
Tanyakan lagi ke hati nurani kalian, gimana rasanya saat mendengar jutaan saudara muslim yang berkumpul disana dengan ghirah membara, dituduh dapat bayaran 500 ribu oleh oleh orang yang kalian cinta. Kalo hati kalian membenarkan, segera istighfar.
Jangan karena kalian ada dipihak penguasa dan kebal UU-ITE , kalian lemparkan kata2 seprovokatif dan sesinis mungkin melukai saudara2 seagama kalian.
Duduk manis ajalah. Nonton TV, sruput kopi di cuaca yang menyejukkan ini, sholat jumat dan kunjungi lagi hati kalian. Tengok kondisinya sekarang....
Winny Nurlia
Source gambar dari berbagai media.