Cerita bodoh di negeri kita kembali lagi muncul, ketua PSSI yang baru terpilih JOHAR ARIFIN HUSIN ternyata adalah benar-benar BONEKA ARIFIN PANIGORO, figur yang dicalonkan dari kelompok 78 yang sebelumnya bersih keras sebagai pendukung ARIFIN PANIGORO. Kenapa menadi BONEKA? karena dugaan dari berbagai media masuk akal, Pelatih bijak Alfred Riedl di pecat karena dia tidak memilih pemain LPI yang di galang oleh ARIFIN PANIGORO, karena jika tidak terplih, maka Liga Ilegal tersebut tidak akan bernilai di mata dunia karena merupakan Liga kacang, yang tidak di akui oleh FIFA. Dan tidak akan bernilai dimata dunia bisnis.
Sangat memprihatinkan, kembali lagi-lagi, PSSI menjadi alat bisnis pribadi.
Alfred Riedl adalah pelatih yang mengedepankan disiplin dan kebersamaan, dan baru di temukan sosok pelatih seperti ini di Indonesia, bahkan dia mencintai Negeri Ini. Begitu pula dengan Wolfgang Pikal, pelatih yang bijak, dan sederhana, mereka putus kontraknya, dengan alasan tidak menemukan kontrak resmi. PSSI seperti tidak pernah ada di tangan orang yang bijak saat ini, dan bangsa yang menjadi korban, dan tidak mampu berbuat apa-apa, mungkin dengan kesabaran yang amat-sangat.
Salah-satu pengangkatan calon pegawai PSSI di ranting dan cabang yang perlu diperbaiki, agar tidak terjadi cerita bodoh seperti ini terulang lagi. Pegawai PSSI yang betul-betul profesional, yang mengerti akan sepak bola, bukan grup taman kanak-kanak kelompok 78. Pelatih bagus menjadi korban. Prestasi tidak menjamin kebaikan seseorang, Lihat saja DJOHAR ARIFIN, tidak bisa menilai metode kepelatihan yang baik, dan langsung memecat Alfried Riedl dan Wolfgang Pikal tanpa alasan yang tepat.
Semoga Allah memeberikan jalan yang terbaik bagi Bangsa dan Negara ini, agar Nasib bangsa tidak dipegang oleh orang-orang yang tersesat.
Tags:
olahraga