"Sudah dikasih hati minta jantung", itulah pengandaian yang di berikan untuk kelompok sesat Ahmadiyah. Mentri Agama sudah baik, mengajak dialog memberikan opsi mengelompokan Ahmadiyah sebagai agama baru, atau mengajak kembali mengikuti Al-quran dan Hadist, atau di bubarkan.
Namun inilah orang-orang Ahmadiyah yang tersesat itu menolak semua opsi yang baik, dengan menyebut urusan agama ada di tangan presiden.
Tentunya Ahmadiyah tidak ingin kita bangsa Indonesia yang mayoritas warga muslim dapat beribadah dengan tenang. Mereka mengacak-acak aqidah, dengan mempercayai nabi palsu, kitab baru, syahadat baru, mengadu domba dan memecah belah antara Islam adat, Islam Moderat, dan Islam Syafei yang banyak di anut oleh umat di Indonesia.
Ahmadiyah berada di Indonesia mungkin di gerakan oleh Bangsa Asing yang menginginkan Islam di Indoneisa ter percah belah, karena jika Ukhuwah umat Islam di Indonesia bersatu, dengan tidak mungkin Indonesia akan menjadi Negara Super Power dan mampu mengancam keberadaan mereka.
Mentri Agama sudah berdialog dengan kelompok sesat Ahmadiyah, dan menolaknya, mereka menginginkan nasib mereka di tentukan oleh Presiden. Semoga Presiden kita memiliki keimanan yang kuat, dan presiden yang menjalankan kehidupannya sesuai dengan Al-quran dan Hadist. Dan semoga Presiden kita SBY bukan seorang Ahmadiyah.
Tags:
agama